Masyarakat Indonesia terdiri dari masyarakat kota dan pedesaan. Masyarakat pedesaan hidup di desa. Mereka pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani untuk mencukupi hidup mereka. Beberapa ada yang menggantungkan kebutuhan hidup mereka dengan bekerja di industri rumah tangga. Industri rumah tangga pada umumnya hanya mempunyai modal kecil, sehingga mereka tidak memerlukan pekerja yang banyak.
Ada berbagai macam pekerjaan yang terdapat di kota besar. Kota besar adalah pusat industri dengan modal besar. Kebanyakan kantor pemerintah juga terpusat di kota besar. Oleh karena itu, kebanyakan orang desa ingin pindh ke kota besar.
Orang desa pindah ke kota besar dalam jumlah besar untuk memperoleh pekerjaan. Beberapa dari mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, akan tetapi sebagian yang lain tidak mendapatkannya. Merke yang mempunyai ketrampilan atau pendidikan baik dapat menjadi pegawai sipil pemerintah atau karyawan perusahaan swasta. Orang-Orang tak berpendidikan dan yang tak mahir hanya bekerja di sektor informal, seperti, para penjual makanan, kuli pengangkut barang dan pelayan rumah.
(diadopsi Dari: Bahasa Inggris menyeluruh untuk SLTP, hal.51)
Aku Tinggal di sebuah desa kecil di Boyolali-Surakarta. Orang-Orang di desaku hidup dengan damai. Mereka selalu mengunjungi dan membantu satu sama lain. Jika seseorang membangun suatu rumah, tetangganya akan membantu dia. Mereka tidak mendapatkan uang dari pekerjaan ini, tetapi ia akan lakukan hal yang sama jika tetangganya memerlukan dia. orang Jawa menggambarkan masyarakat yang menjunjung tinggi rasa hormat akan nilai-nilai luhur. Gotong royong ini merupakan hal yang sangat suci bagi masyarakat pedesaan di desa ku sebab masyarakat kami mempunyai pedoman hidup, antara lain:
Rukun agawe Santoso, Crah agawe Bubrah yang artinya persatuan dan perdamaian akan menjadi kekuatan, pertengkaran/permusuhan akan membawa kehancuran. Sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti,artinya kebenaran harus dilancarkan dengan kehalusan kebaikan. Rawe-Rawe rantas, malang malang putung ( apapun halangan yang merintangi, perjuangan tidak akan mundur sebelum cita-cita tercapai); Tri Dharma: Melu Andarbeni ( mengikuti rasa memiliki bangsa sedemikian sehingga ikut memelihara/ mengembangkan negara); melu angrungkebi( ikut mendukung negara ketika diserang oleh musuh);mulad salira angrasawani(selalu waspada); menang tanpa ngasorake( pemenang tanpa menghina/ mempermalukan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar